1.
PROFIL ORANG SUKSES
1.1 3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
a)
DAHLAN ISKAN
Dahlan Iskan beliau dikenal
masyarakat karena keberhasilannya dalam memimpin surat kabar Jawa Pos, yang
awalnya hanya koran daerah yang hampir gulung tikar menjadi koran Nasional
dengan penjualan yang sangat fantastis. Dahlan Iskan dilahirkan di Magetan Jawa
Timur, tepatnya di Desa Kebun Dalam Tegalarum, Kecamatann Bando 17 Agustus 1951.
Dahlan Iskan adalah anak dari pasangan Muhammad Iskan dan Lisnah.
Dahlan adalah anak ketiga dari empat
bersaudara . kakak pertamanya bernama Khosyatun, kakak keduanya bernama Sofwati sedangkan adik
bungsunya bernama Zainudin.Orang tuanya bukanlah orang kaya, bahkan sangat
miskin sekali ia dan saudara-saudaranya terbiasa dalam hidup kesederhanaan.
Kehidupan ia waktu kecil membuatnya menjadi pribadi yang tangguh serta
menurutnya kemiskinan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha.
Riwayat pendidikan Dahlan Iskan,
beliau bersekolah di Madrasah yang juga disebut Sekolah Rakyat setelah tamat ia
melanjutkan sekolahnya ke sekolah lanjutan tingkat pertama, kemudian ke Sekolah
Aliyah setelah tamat ia melanjutkan ke IAIN Sunan Ampel dan di Universitas 17
Agustus namun ia keluar karena terlalu asyik menulis majalah dan koran
mahasiswa ketimbang mengikuti kuliah. Kemudian ia hijrah ke Samarinda untuk
menjadi reporter di surat kabar lokal. Pada tahun 1976 ia pindah ke Surabaya
bekerja sebagai wartawan di majalah Tempo.
Walau sudah bekerja ia juga diam-diam menulis untuk koran lain seperti
Surabaya Post dan Ekonomi Indonesia.
Pada tahun 1982 ia di promosikan
menjadi pemimpin koran Jawa Pos, Jawa Pos hampir bangkrut karena kalah saing
namun ia tak berputus asa ia mencari cara untuk menyelamatkannya, dengan
caranya akhirnya omset Jawa Post naik 20 kali lipat yaitu 10,3 miliar namun ia
mengundurkan diri dan memberi kesempatan kepada yang lebih muda lalu ia
mendirikan stasiun TV lokal Surabaya (JTV & SBO), Batam (Batam TV), Pekan
Baru (Riau TV), FMTV di Makassar, Palebang (PTV), dan parahyangan TV di Bandung
dan yang lainnya yang mencapai 34 stasiun TV lokal. Selain itu ia juga memiliki
perusahaan listrik ia juga menjadi direktur pembangkit listrik swasta PT Cahaya
Fajar Kaltim dan PT Prima Electrik Power di Surabaya dan hal ini yang menjadi
salah satu alasan ia di tunjuk menjadi Direktur Utama PLN. Puncak kariernya Pada tanggal 19 Oktober 2011
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya menjadi Menteri BUMN.
b)
OLGA SYAHPUTRA
Olga Syahputra terlahir dengan nama
asli Yoga Saputra, 8 Februari 1983 di Jakarta. Komedian dengan ciri khas tubuh
gemulai ini adalah anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan
Nurhida. Sebelum terjun ke dunia entertaiment,
ia berasal dari keluarga yang kurang berada. Olga awalnya hanya gemar
mengumpulkan tanda tangan dan foto artis idolanya. Suatu ketika, ia ditawari
bermain di serial komedi "Lenong Bocah" pada tahun 2003. Namun itu
semua tidak semudah yang dibayangkannya. Sebelum bisa muncul di layar kaca,
seluruh pemain "Lenong Bocah" harus mengikuti sesi training di
Sanggar Ananda atau Teater Kawula Muda terlebih dulu, yang tentunya membutuhkan
biaya. Olga yang tidak mau cepat berputus asa, memutuskan untuk menjual barang
elektroniknya agar bisa mengikuti latihan.
Perjuangan Olga tak sia-sia. Ia
berhasil menjadi salah satu pemeran tetap di serial komedi "Lenong
Bocah". Olga bahkan ikut berakting di "Lenong Bocah" versi film
yang diberi judul "Tina Toon dan Lenong Bocah: The Movie" (2004).
Akibat rajin mengikuti kasting di sana-sini, Olga kebagian beberapa peran kecil
di sinetron "Senandung Masa Puber" (2003), "Si Yoyo" (2003)
dan "Kawin Gantung" (2004). Nama Olga Syahputra baru melejit ketika
ia menjadi peresenter variety show, "Ceriwis" (2007), bersama
Indy Barends dan Indra Bekti. Setahun kemudian, Olga semakin dikenal melalui
acara musik yang dipandunya, "Dahsyat" (2008). Ia membawakan acara
itu bersama Raffi Ahmad dan Luna Maya. Terhitung, empat tahun sudah Olga
menjadi presenter tetap acara "Dahsyat". Berkat eksistensinya
tersebut, Olga berhasil membawa pulang piala penghargaan "Presenter Musik
Variety Show Terfavorit" " di
ajang "Panasonic Awards 2009 hingga 2011" dan “ Pelawak terfavorit "
di Panasonic Awards 2009 dan 2010 serta "Pembawa Acara Favorit" versi
"Indonesia Kids' Choice Awards 2009". Dan masih banyak lagi
pnghargaan yang di terimanya .
Selain melawak dan membawakan acara,
Olga juga pernah membintangi beberapa judul layar lebar, di antaranya
"Cintaku Selamaya" (2008) dan "Pacar Hantu Perawan" (2011).
Olga sempat mencoba peruntungan di bidang tarik suara. Sampai saat ini, Olga
sudah merilis dua single yang masing-masing berjudul "Hantu (Hancur
Hatiku)" (2009) dan "Jangan Ganggu Aku Lagi" (2010). Kedua lagu
tersebut merupakan ciptaan Charly Van Houten. Pada bulan April
2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput yang sebelumnya
dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami guna-guna, ini terlihat
dari rasa sakit kepala dan terus menurunnya daya tahan tubuh dari hari ke hari.
Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lalu karena keadaan belum
membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di Jerman, sebelum akhirnya
memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura. Pada 27 Maret 2015, Olga
meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena penyakit
meningitis yang sudah dideritanya.
c)
B.J.
HABIBIE
Prof.Dr.-Ing.H. Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, SSulawesi Selatan, 25 Juni 1936: umur 79 tahun ) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan
menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5
bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden
Indonesia dengan masa jabatan terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai
nama salah satu universitas di Gorontalo, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo.
Habibie
merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai
ahli pertanian berasal dari etnis Gorontalo dan
memiliki keturunan Bugis, sedangkan
ibunya beretnis Jawa. R.A. Tuti
Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya
yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah.B.J. Habibie
menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang
putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Ia pernah
berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Universitas Indonesia Bandung (Sekarang Institut Teknologi Bandung) tahun 1954. Pada 1955 - 1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima
gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude. Habibie
pernah bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang
berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier
sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke
Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto.
Ia kemudian
menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun
1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20
Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998)
dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia
diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
1.2 3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA
BERWIRAUSAHA
a.)
BOB SADINO
Bob Sadino lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933, wafat
pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'.
Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan
peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak
bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika
itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara
kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan
sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah
di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di
Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di
Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun
1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang
tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah
beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Pekerjaan
pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil
Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu
ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi
tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi
akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari,
temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya.
Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob
memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa
berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa. Sebagai peternak ayam, Bob
dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu
setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang
asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Perubahan drastis pun terjadi
pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan
Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan)
Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana.
Bisnis pasar
swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura,
mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia.
Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.
Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir
balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen,
berani mencari dan menangkap peluang. Saat melakukan sesuatu pikiran seseorang
berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri
seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak
orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera
melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilannya
tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan.
Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan
Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu
menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari
ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu
yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih
simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan
akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani
pelanggan sebaik-baiknya. Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah
keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada
yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
BIOGRAFI
BOB SADINO
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
b.)
NYONYA MENER
Lauw Ping Nio alias Nyonya Meneer (lahir
di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tahun 1895 wafat tahun 1978) adalah seorang
wirausahawan di bidang industri jamu di Indonesia. Namanya berasal dari beras
menir, yaitu sisa butir halus penumbukan padi. Ibunya mengidam dan memakan
beras ini sehingga pada waktu bayi yang dikandungnya lahir kemudian diberi nama
Menir. Karena pengaruh ejaan Belanda ejaan Menir berubah menjadi Meneer. Ibu
Meneer merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan pria asal
Surabaya, dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun
1900an, pada masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras
dan berbagai upaya penyembuhan sia-sia. Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa
yang diajarkan orang tuanya dan akhirnya suaminya sembuh. Sejak saat itu, Ibu
Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga, tetangga,
kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan
potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang
lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan dapur biasa,
usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota sekitar.
Pada tahun 1919 atas dorongan
keluarga berdirilah “Jamu Cap Potret” Nyonya yang kemudian menjadi cikal bakal
salah satu industri jamu terbesar di Indonesia. Selain mendirikan pabrik Ny
Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92, Semarang. Perusahaan keluarga
ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai besar. Pada tahun
1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta, berdirilah
cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta. Di tangan Ibu
dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat. Nyonya
Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans Ramana,
yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada tahun
1976. Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni ke
lima cucu Nyonya Meneer.
Namun ke lima bersaudara ini kurang
serasi dan menjatuhkan pilihan untuk berpisah. Kini perusahaan murni dimiliki
dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu Charles Saerang. Sedangkan
ke empat orang saudaranya setelah menerima bagian masing-masing, memilih untuk
berpisah. Kasus perusahaan keluarga Nyonya Meneer dibukukan
sebagai studi kasus, versi bahasa Inggrisnya dipublikasikan Equinox dan
dipergunakan sebagai studi kasus ilmu pemasaran dan manajemen di sejumlah
universitas di Amerika. Buku yang berjudul "Bisnis Keluarga: Studi Kasus
Nyonya Meneer, Sebagai salah satu Perusahaan Obat Tradisional di Indonesia yang
Tersukses" (Family Business: A Case Study of Nyonya Meneer, One of
Indonesia's Most Successful Traditional Medicine Companies) diluncurkan di
Puri Agung, Hotel Sahid Jaya Jakarta bertepatan dengan perayaan 88 tahun
berdirinya Perusahaan Nyonya Meneer . Penerbitan buku ini kabarnya sempat
ditentang oleh keturunan Nyonya Meneer karena secara jelas menceritakan
strategi pemasaran produk jamu tradisional itu hingga merambah 12 negara.
Buku
ini menceritakan dari usaha minoritas menjadi mayoritas dan konflik yang
terjadi di perusahaan keluarga ini. Begitu sengitnya pertikaian di tubuh PT
Nyonya Meneer, Menaker Cosmas Batubara saat itu ikut turun tangan. Sebab,
pertikaian antar keluarga sampai melibatkan ribuan pekerja perusahaan itu.
Perusahaan jamu Nyonya Meneer pada tahun 2006 berhasil memperluas pemasaran
jamu ke Taiwan sebagai bagian ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah
sebelumnya berhasil memasuki Malaysia, Brunei, Australia, Belanda dan Amerika
Serikat
c.)
HAMZAH IZZULHAG
Hamzah Izzulhaq, pemuda kelahiran 26 April 1993, yang sejak
memang lahir berjiwa entrepreneur. Hamzah, sebut namanya begitu, dia jadi salah
satu pengusaha muda yang menarik perhatian media. Dia memiliki sifat easy
going, membuatnya mudah dikenali. Dan dari berbagai kisahnya, banyak pemuda di
penjuru Indonesia terinspirasi. Sosoknya itu akan mudah dikenali, dengan gaya
bicaranya lugas jelas dan mudah akrab. Hamzah mampu meyakinkan kita sebagai
seorang pengambil resiko dan deal maker dari pengalamannya. Dia juga mudah
menjalin koneksi. Dia mampu bekerja sama di dalam situasi apapun . Hamzah
berhasil membuka 44 cabang bimbel dan sebuah bisnis sofabed di Tangerang, tapi
bukanlah bisnis pertamanya loh. Sejak masih sekolah banyak pula usaha telah
dilakoni. Sebut saja dari menjual beberapa macam permainan seperti
kelereng, petasan, dan berbagai macam permainan yang sangat digemari
anak-anak, tidak hanya itu, dia juga pernah menjual koran, layanan ojek payung
saat hujan dan mengamen besama teman-temannya.
Pemuda yang gemar bersosialisasi tidak hanya bisa
bekerjasama dengan mereka yang "mapan". Dia taklah segan membantu
mereka yang tak mampu, berteman dan bekerja sama. Di SMA, bisnisnya merambah ke
bisnis online. Disela- sela kegiatan bersenang- senang seperti bermain game
online. Ia pun sigap dibisniskan. Ketika itu Hamzah dikenal jago game sempai
level tinggi diantara kawan- kawannya. Dia menjual akun game miliknya sebesar
Rp.1,2 juta. Di umur 18 tahun, mulalailah bisnis serius ditekuni, kala itu
bisnis berjualan pulsa dan buku sekolah. Caranya, Hamzah akan melobi pamannya
yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar di jakarta untuk menjadi
distributor dengan diskon sebesar 30% per- buku.
Ia kemudian menjual buku- buku itu teman- teman dan kakak
kelas di setiap semester. Tipsnya agar laku Hamzah menjelaskan ringan: berikan
saja mereka diskon 10% dari 30% diskon miliknya, jadilah harganya masih untung
20%. Jika dikalkulasi di setiap semester, ia kala itu akan menghasilkan
Rp.950.000. Angka luar biasa untuk bisnis kelas anak sekolahan. Uang hasilnya
kemudian baru dia putar untuk bisnis pulsa. Sayang, kali ini, usahanya harus
gulung tikar dan hanya bertahan 3 bulan saja. Ia mencatat ada masalah karena
rekan usahany sering memakai modal milik mereka sendiri; mengambil pulsa tanpa
bayar. Saat itu, Hamzah sempat down, tapi langsung bangkit dengan membaca- baca
buku bisnis lagi.
Bisnis bimbel
Modal sisa untung berjualan pulsa,
ia gunakan untuk membeli mesin pembuat pin. Waktu itu ia masih kelas 2 SMA.
Namun, lagi- lagi usahanya gagal, Hamzah yang tak mengerti mesin akhirnya
justru mematahkan alat tersebut. Sang ayah pun marah besar mendengarnya. Tapi,
Hamzah masih ingin terus menyalurkan hasrat bisnisnya. Dimulai di tahun 2004,
sebuah seminar bisnis membuka mata Hamzah, bagaimana sebuah bisnis bimbel
seharusnya dikerjakan dan apa prospeknya.Itulah menjadi panggilan tersendiri
baginya. Ia termasuk tipe berani mencoba tanpa harus ada embel embel passion.
Dia benar- benar selalu merasa pekerjaanya adalah passionya, bisnis -lah
passionnya. Dia pun mencoba bertanya tentang bisnis bimbel langsung. Sebagai
catatan menarik Hamzah bukanlah dari keluarga tidak mampu. Ayahnya merupakan
seorang dosen di Universitas Gunadarma, beliau yakin anaknya bukan tipe pemalas
selalu mendukung langkahnya.
Dimulai
dari awal sekolah dasar, Hamzah mulai mencari- cari tambahan uang jajan. Dia
mulai mencari- cari uangnya sendiri dari mengamen hingga ojek payung. Dia
bahkan pernah menjadi seorang tukang parkir. Adanya seminar bimbel, dia benar-
benar menginginkan bimbelnya sendiri, tapi tak membangunnya dari nol. Kala itu
si empunya Bimbel memberikan penawaran menggiurkan kepadanya. Tak ayal, dangan
pasti, dia meminjam uang 70 juta dari ayahnya tanpa ragu untuk sebuah bisnis. Berkaca
dari kegagalan, dimana dia pernah membuka bisnis pembuatan pin hingga
mematahkan alatnya. Ayah dan ibunya terlihat cukup ragu kala Hamzah
mengutarakan niatnya. Tetapi, Hamzah terus meyakinkan ayah dan ibunya bahwa
bimbel merupakan jalan kesuksesannya. Dia langsung menghubungi pembicara
seminar untuk lebih lanjutan ketika ijin itu datang. Caranya? dia mempelajari
serius semuanya dari merketing, keuangan, hingga prospek. Dia benar- benar
ingin menekuni bimblenya.
Dia
mengambil alih satu system, semua pengajar dan juga UTANG -nya. Untung, pemilik
bimbel bukanlah seorang yang memanfaatkan keseriusannya atau sejenis penipuan.
Bisnis mengambil alih punya satu tantangan tersendiri, berbeda dengan memulai
dari nol, ia harus menjaga semuanya tetap stabil di awal- awal tahun. Dia harus
memastikan dengan datang sendiri ke bimbel lalu berdiskusi bersama pengejarnya.
Jika dia benar- benar tidak belajar sudah dipastikan bimbel akan rutuh. Dia
tidak mau setengah- setengah apalagi modalnya uang mobil 70 juta. Dia fokus
harus mengembalikan uang tersebut berbentuk mobil untuk ayah dan bunya. Jika
berhasil bertahan, bimbelnya akan terlihat hasilnya lambat laun jika tidak ada
media promosi; bukan perkara mudah. Dia bisa diibaratkan seperti mengambil alih
perusahaan utuh. Hamzah harus membayar mahal serta belajar keras mengikuti
alur. Dengan kemampuan menganalisanya, ia yakin melawan rasa takut akan
kerugian. Berhasil mengembangkan usaha bimbelnya hingga total ada 44 cabang.
Barapa yang dia dapat? 730 juta pertahun, sebuah nilai yang sangat tinggi untuk
pemuda 19 tahun. Tidak puas hanya bisnis bimbel, Hamzah merambah dunai sofabed
dari mengambil alih usaha orang lain. Cara yang hampir sama dengan bimbelnya,
mungkin juga bakatnya untuk mengambil bisnis.
Dengan
pengalamannya mengelola bimbel, dia memiliki kepercayaan tinggi untuk
mengelolai usaha barunya. Tak ayal, dar bisnis sofabed berkembang secara baik
walau cukup tersendat di awal. Dikutip dari berbagai sumber, Hamzah Izzulhaq
sang pengusahan muda, memiliki prinsip tersendiri mengenai menjadi entrepreneur
atau wirausahawan. Hamzah adalah pengusaha muda, pemilik CV. Hamasa, yang
memiliki cabang usaha waralaba bimbel dan bisnis sofa bed. Dia menyebut lima
prinsip juga akan berlaku bagi kita semua. Apa itu, itu adalah:
1.
memperbaiki
kualitas hubungan dengan lingkungan. Lingkungan membangun karakter menjadi
seorang entrepreneur. Mungkin, kita akan menemukan kata "ah, ngapain sih
bisnis? nanti aja""sok tua loh hidup aja dulu". Hamzah
menekankan kita jika berteman dengan orang pesimis seperti ini, maka kita akan
ikut pesimis.
2.
bagi
anda yang ingin memulai bisnis, jangan memulai dari nol. Dia berkata
"kalau istilah tangga, ada tangga 1 sampai 5, maka kita bisa memulai dari
tangga 4 atau lima. Misalnya, kita bisa meneruskan usaha yang dirintis orang
lain."
3.
Jangan
pernah jadi seorang NATO (No Action Talk Only). Jika punya kayakinan, kita
harus bisa memperjuangkannya Kita membutuhkan action cepat. Hamzah mayakinkan
bahwa usaha tanpa action sama saja berbohong kepada semuanya.
4.
perbaiki
hubungan dengan Tuhan dan orang tua. Orang tua akan mendoakan kita yang terbaik
hingga mencapai kesuksesan. Sedangkan, ketika dekat dengan Tuhan maka kita
tidak akan terjebak kesombongan setelah menjadi sukses.
5.
ingatlah kepada sesama. Kita tidak boleh lupa
power of giving, bersedekah akan membantu menjadi pengusaha sukses. Janganlah
kita melihat siapa yang bicara tetapi isi yang dibicarakannya
2.
PERBANDINGAN KARAKTER YANG DIMILIKI
DARI KEDUA TIPIKAL ORANG TERSEBUT
SUKSES KARENA BEKERJA
|
SUKSES KARENA BERWIRAUSAHA
|
Sabar, ulet, pekerja keras,
percaya diri, tidak mudah putus asa
|
Optimis , Inovatif , Kreatif,
Bermental Baja, Rasional, Ulet, Sabar
|
Berkomitmen Tinggi, Jujur, Mandiri
|
Berkomitmen Tinggi, Mandiri,
Jujur, Mampu melihat peluang yang ada
|
Selalu ingin mengembangkan
kemampuannya untuk jenjang karir selanjutnya
|
Selalu ingin mencoba hal hal yang
baru dan pantang menyerah
|
Mampu bekerjasama dan membina
hubungan baik dengan orang lain atau rekan kerja
|
Selalu ingin bersikap sebagai seorang
pemimpin, suka bergaul, suka terhadap kritik dan saran yang dapat membangun
|
Bertanggung jawab atas
pekerjaannya
|
Bertanggung jawab atas apa yang
dilakukannya
|
Berani mengambil resiko untuk
mewujudkan mimpinya
|
Berani mengambil resiko untuk
mewujudkan mimpinya dan menyukai tantangan.
|
Berorientasi pada tugas dan hasil
|
Berorientasi pada masa depan
|
3.
DESKRIPSI KARAKTER YANG DIMILIKI
ORANG ORANG TERSEBUT
YANG INGIN ANDA MILIKI
Dari karakter yang dimiliki oleh
orang orang yang sukses tersebut entah itu sukses karna bekerja atau
berwirausaha , sama sama memiliki karakter yang tidak jauh berbeda seperti
halnya ulet, sabar, percaya diri, pekerja keras, pantang menyerah, berani
mengambil resiko dll. Dari semua karakter yang di miliki oleh kedua tipikal
orang tersebut saya ingin menananamkan karakter – karakter tersebut kedalam
jiwa saya mulai dari sekarang . Dengan kita memiliki impian untuk sukses maka
kita harus memiliki tahapan tahapan untuk menuju impian tersebut. Kesuksesan di
peroleh tidak segampang membalikkan telapak tangan namun kesuksesan di peroleh
melalui kerja keras. Dengan bekerja keras, pantang menyerah, ulet, optimis kita akan mampu menggapai kesuksesan . Jika
kita mengalami kegagalan jadikanlah kegagalan itu sebagai pengalaman dan
pembelajaran untuk menggapai kesuksesan.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang
sukses kita harus memiliki pemikiran yang mampu berinovasi , kreatif dan
rasional seperti yang di miliki oleh para pengusaha seperti Hamzah Izzulhag ,
dia adalah pemuda yang memiliki tekat untuk menjadi seorang entrepreneur yang
sukses . Berkali kali ia jatuh bangun dalam berwirausaha namun ia tetap terus
mencoba dan berusaha dengan keras sehingga buah dari kerja kerasnya
menghasilkan suatu kesuksesan. Ia memiliki 44 Cabang bimbel (CV Hamasa) dan
bisnis sofabed. Tak hanya dengan berwirausaha saja , menggapai kesuksesan pun
dapat diraih dengan bekerja, contohnya seperti olga syahputa , dia juga
berusaha keras dan menekuni dunia entertainment untuk menggapai mimpinya
sebagai seorang artis .
4.
TULISKAN KARAKTER YANG INGIN ANDA MILIKI
- Pantang Menyerah -
Selalu ingin mencoba hal yang baru
- Kerja Keras -
Ulet dan Sabar
- Inovatif dan Kreatif - Dapat melihat peluang yang ada
- Berani mengambil resiko - Memiliki kemampuan manajerial yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Septyan. 2013. Biografi Pengusaha Muda Hamzah Izzulhaq, (http://www.pengusaha.us/2013/10/hamzah-izzulhaq-wirausahawan-bimbel.html) di
akses pada 24 September 2015 pukul 19.00
Wink. 2009. Biografi Bob Sadino - Pengusaha Sukses Dari Indonesia, (http://www.biografiku.com/2009/12/biografi-bob-sadino-pengusaha-sukses.html) di akses pada 24 September 2015
pukul 19.07
No
Name. Profil Pengusaha Sukses Indonesia,
(https://profilpengusahasuksesindonesia.wordpress.com/tag/3-profil-pengusaha-sukses-di-indonesia/)
di akses pada 24 September 2015 pukul 19.15
https://id.wikipedia.org/wiki/Olga_Syahputra,
di akses pada 24 September 2015
pukul 19.28
https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie,
di akses pada 24 September 2015 pukul 20.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Dahlan_Iskan,
di akses pada 24 September 2015 pukul 20.04
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyonya_Meneer, di akses pada 24 September 2015 pukul 20.09